Cinta selalu saja datang tiba-tiba. Ia tidak pernah menelpon atau mengirim sms sebelumnya. Saat datang, ia bahkan tak pernah merasa perlu untuk mengetuk pintu ataupun mengucap salam. Tahu-tahu, ia sudah berada di dalam rumah kita duduk-duduk seenaknya di depan sofa menonton televisi. Mengambil jatah sarapan kita sehingga membuat perut kita keroncongan. Mengambil alih kasur kita, sehingga kita tak nyenyak tidur dan bangun keesokan harinya dengan mata dilingkari cekungan hitam dan kepala berdentum-dentum riuh.
/
Cinta juga kerap egois menjajah waktu kita. Membuat kita mengabaikan pekerjaan kita, membuat kita malas belajar, dan hanya ingin bermain-main dengannya sepanjang hari. Ada-ada saja permainannya. Salah satunya, adalah permainan "Mewarnai Dinding", dimana Cinta akan mengecat dinding-dinding ruang hati saya dengan warna-warna pastel yang lembut. Kadang juga ia melukisinya dengan berbagai gambar dan foto yang indah-indah. Ada gambar matahari terbenam, ladang bunga musim semi, langit malam berbintang, senyum para malaikat, dan masih banyak lagi.
/
/
Tapi lukisan favorit saya sepanjang masa pastilah lukisan Surga. Nah, kala Cinta tengah bosan bermain, hadirlah saudaranya, Rindu.Sayangnya, Rindu tak cukup seru untuk diajak bermain. Ia begitu pemuram dan murung. Rasa-rasanya, satu-satunya kegiatannya saat berkunjung ke ruang hati saya hanyalah melamun. Dan sekalinya datang, sangat sulit untuk mengusirnya pergi. Dalam kesunyian yang menyiksa, kita pun sering terpaksa menemaninya duduk diam-diam sendirian danikut bermuram durja karenanya.
/
/
Cinta selalu punya hadiah kejutan. Ada kalanya, ia pulang membawa setumpuk kado cantik berhiaskan pita. Ada kado berisi Dibutuhkan, Diperhatikan, Percaya, Kesabaran, Aman, Nyaman, Pengertian, Ketenangan, Kedamaian, Tawa, Pujian, Semangat, Mimpi, Harapan.
/
Tapikado yang terbesar dan tercantik dari segalanya adalah Bahagia. Saya selalu paling suka kado yang terakhir, karena ia selalu berhasil membuat saya merasa menjadi wanita tercantik, terpintar, terhebat, dan paling luar biasa di dunia. Dan kado itu selalu berhasil membuat saya merasa begitu berharga.
/
/
Tapi ada kalanya, Cinta juga memikul bungkusan-bungkusan hitam berisi Marah, Kecewa, Cemburu, Posesif, Pengkhianatan, Sakit, dan masih banyak lagi lainnya. Begitu banyaknya, sampai-sampai Cinta harus meminta bantuan temannya, Pertengkaran, untuk membawakan beberapa kado.
/
Biasanya Pertengkaran akan membawa bungkusan Curiga, Egois, Keras Kepala, Kekanak-kanakan, Pengecut, Dusta, Kata-kata Menyakitkan, Sikap Dingin, dan Luka. Tak hanya itu, selalu ada berember-ember airmata yang ditimba dari sumur Air Mata. Saya paling sebal saat Cinta pulang ke rumah dengan bungkusan-bungkusan hitam ini.Karena saya tahu, sisa hari saya tak akan lagi indah setelahnya
/
Tapi saat sumur Air Mata terlalu banyak ditimba, penjaganya yang juga kakak Pertengkaran, akan datang bertamu. Ia adalah Kompromi. Ia akan menegur Cinta dengan halus, membawakannya buah tangan Maaf, Janji, Komitmen, dan Pelukan Mendamaikan. Lalu Cinta akan tersenyum dan kembali bermain-main dengan riang sepanjang hari.
/
Tapi saat sumur Air Mata terlalu banyak ditimba, penjaganya yang juga kakak Pertengkaran, akan datang bertamu. Ia adalah Kompromi. Ia akan menegur Cinta dengan halus, membawakannya buah tangan Maaf, Janji, Komitmen, dan Pelukan Mendamaikan. Lalu Cinta akan tersenyum dan kembali bermain-main dengan riang sepanjang hari.
/
Meski begitu, toh ada kalanya Cinta tetap harus pergi. Ia akan mengepaki koper berisi semua pakaian juga semua kado dan bungkusan berpita yang pernah dibawakannya untuk saya. Lalu ia juga akan menghapus semua lukisan warna-warni di dinding-dinding ruang hati saya dengan warna abu-abu yang kusam. Tak peduli berapapun kerasnya saya berteriak, dan menangis memohonnya tinggal, ia akan tetap bersikeras pergi. Sampai akhirnya, saya cuma bisa sesenggukan menatap taksinya pergi di ujung jalan. Untuk kemudian membuka hadiah perpisahan terakhirnya. Yang berisi Hampa dan Serpihan-serpihan Kenangan.
/
Saat-saat seperti itulah Waktu akan bersikap sangat bersahabat pada saya. Dengan sabar dan penuh pengertian, ia akan menunggui saya yang hanya bisa meringkuk di ranjang selama berminggu-minggu dan bangkit hanya untuk mandi berember-ember air mata. Di malam-malam saya sesak napas, Waktu akan mengelusi dada dan punggung saya selama berjam-jam lamanya. Sampai saya terlelap karenanya.
/
Saat-saat seperti itulah Waktu akan bersikap sangat bersahabat pada saya. Dengan sabar dan penuh pengertian, ia akan menunggui saya yang hanya bisa meringkuk di ranjang selama berminggu-minggu dan bangkit hanya untuk mandi berember-ember air mata. Di malam-malam saya sesak napas, Waktu akan mengelusi dada dan punggung saya selama berjam-jam lamanya. Sampai saya terlelap karenanya.
/
Dan saat akhirnya saya bisa duduk dan mulai bercermin, Waktulah yang membantu memillihkan baju dan merias wajah saya secantik mungkin. Waktu juga yang akan menemani saya berjalan-jalan ke luar. Tak hanya itu, Waktu juga kembali mengajari saya caranya tertawa dan bersenang-senang. Kami akan belanja, nonton film dan pertunjukan teater, menulis sepanjang hari, bermain-main keliling dunia danbertemu banyak sekali orang baru. Kata Waktu, mungkin dari merekalah saya bisa kembali menemukan Cinta. Untuk kemudian, kembali bersahabat dengannya.